1.
Materialisme
v Pengertian
materialisme
Materialisme adalah
suatu aliran dalam filsafat yang pandangannya mengacu dari pada materi (benda), filsafat yang meyakini
bahwa tidak ada sesuatu selain materi yang sedang bergerak. Pikiran, roh,
kesadaran dan jiwa tidak lain hanyalah materi yang sedang bergerak. Menurut
mereka, pikiran memang ada tetapi tak lain disebabkan dan sangat tergantung
pada perubahan-perubahan material. Intinya, mereka menganggap bahwa materi
berada di atas segala-galanya.
Materialisme memandang bahwa benda itu primer sedangkan ide ditempatkan
di sekundernya. Sebab materi ada terlebih dahulu baru ada ide. Pandangan ini
berdasakan atas kenyataan menurut proses waktu dan zat. Misal, menurut proses waktu, lama sebelum
manusia yang mempunyai ide itu ada didunia, alam raya ini sudah ada
terlebih dahulu. Menurut zat,
manusia tidak bisa berfikir atau mempunyai ide bila tidak mempunyai otak, otak
itu adalah sebuah benda yang bisa dirasakan oleh panca indera kita. Otak atau
materi ini yang lebih dulu ada baru muncul ide dari padanya.
Tokoh-tokoh materialisme
v Pemikiran-pemikiran
materialisme
1) Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi.
v Sejarah perkembangan materialisme
Pada awalnya, materialisme tidak mendapat banyak perhatian karena
dianggap aneh dan mustahil. Baru pada abad pertengahan abad 19, materialisme
tumbuh subur sekali di Barat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
tersebut antara lain:
·
Orang dengan paham materialisme mempunyai harapan-harapan yang besar
atas ilmu pengetahuan.
·
Paham materialisme berpegang pada kenyataan-kenyataan yang mudah
dimengerti, bukan pada dalil-dalil abstrak.
·
Teori-teorinya jelas berdasarkan teori-teori pengetahuan yang sudah
umum.
2. Dualisme
Pengertian
Dualisme adalah konsep filsafat yang menyatakan ada dua
substansi. Dalam pandangan tentang hubungan antara jiwa dan raga, dualisme
mengklaim bahwa fenomena mental adalah entitas non-fisik.
Gagasan tentang dualisme
jiwa dan raga berasal setidaknya sejak zaman Plato dan Aristoteles dan berhubungan dengan spekulasi
tantang eksistensi jiwa yang terkait dengan kecerdasan dan kebijakan. Plato dan
Aristoteles berpendapat, dengan alasan berbeda, bahwa "kecerdasan"
seseorang (bagian dari pikiran atau jiwa) tidak bisa diidentifikasi atau
dijelaskan dengan fisik.
Versi dari dualisme yang
dikenal secara umum diterapkan oleh René Descartes (1641), yang berpendapat bahwa pikiran
adalah substansi nonfisik. Descartes adalah yang pertama kali mengidentifikasi
dengan jelas pikiran dengan
kesadaran dan membedakannya dengan otak, sebagai tempat kecerdasan. Sehingga,
dia adalah yang pertama merumuskan permasalahan jiwa-raga dalam bentuknya yang
ada sekarang. Dualisme bertentangan dengan berbagai jenis monisme, termasukfisikalisme dan fenomenalisme.
Substansi dualisme bertentangan dengan semua jenis materialisme, tetapi dualisme properti dapat
dianggap sejenis materilasme emergent sehingga
akan hanya bertentangan dengan materialisme non-emergent.
v Tokoh-tokoh dualisme
1) Aristoteles
v Pemikiran
1) kecerdasan seseorang merupakan bagian dari pikiran atau jiwa, tidak bisa
diidentifikasi atau dijelaskan dengan fisik.
2) pikiran adalah substansi nonfisik.
v Sejarah
Gagasan tentang dualisme jiwa dan raga
berasal setidaknya sejak zaman Plato dan Aristoteles dan berhubungan dengan spekulasi
tantang eksistensi jiwa yang terkait dengan kecerdasan dan kebijakan. Bahkan konon Barat mewarisinya dari
kepercayaan Zoroaster (1000 SM) di Timur. Dunia dianggap sebagai pergulatan
abadi antara kebaikan dan kejahatan. Thomas Hyde menemukan doktrin ini dalam
sejarah agama Persia kuno (Historia religionis veterum Persiarum, 1700).
Doktrin Zoroaster diwarisi oleh Manicheisme dan diramu dengan dualisme Yunani.
Tuhan akhirnya dianggap sebagai person dan juga materi.
3. Empirisme
v Pengertian
Empirisme
adalah suatu aliran dalam filsafat
yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Istilah
empirisme di ambil dari bahasa Yunani empeiria yang berarti coba-coba atau
pengalaman. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia
telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme
lahir di Inggris
dengan tiga eksponennya adalah dan.
v Tokoh-tokoh empirisme
v Pemikiran empirisme
1)
Pandangan
bahwa semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan
menggabungkan apa yang dialami.
2)
Pengalaman
inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal atau rasio.
3)
Semua yang
kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
4)
Semua
pengetahuan turun secara langsung, atau di simpulkan secara tidak langsung dari
data inderawi (kecuali beberapa kebenaran definisional logika dan matematika).
5)
Akal budi
sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas tanpa acuan
pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita. Akal budi mendapat
tugas untuk mengolah bahan bahan yang di peroleh dari pengalaman.
6)
Empirisme
sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa pengalaman sebagai satu-satunya
sumber pengetahuan.
v Sejarah empirisme
Empirisme adalah aliran dalam bidang filsafat yang berpengaruh dalam perkembangan filsafat abad ke-17. Aliran empirisme dib angun oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobes
(1588-1679), namun mengalami sistematisasi pada dua tokoh berikutnya, John
Locke dan David Hume.
4.
Kritisisme
v Pengertian
Kritisisme adalah filsafat yang terlebih
dahulu menyelidiki kemampuan dan batas-batas rasio sebelum melakukan pencarian
kebenaran. pengetahuan
manusia merupakan sintesa antara apa yang secara apriori sudah ada dalam
kesadaran dan pikiran dengan impresi yang diperoleh dari pengalaman
(aposteriori). Aliran kritisme ini menjembatani
pandangan rasionalisme dan empirisme.
Kant berpendapat bahwa masing-masing
pendekatan benar separuh, dan salah separuh. Benarlah bahwa pengetahuan
kita tentang dunia berasal dari indera kita, namun dalam akal kita ada
faktor-faktor yang menentukan bagaimana kita memandang dunia sekitar
kita.
Ada kondisi-kondisi tertentu
dalam manusia yang ikut menentukan konsepsi manusia tentang dunia. Kant
setuju dengan Hume bahwa kita tidak mengetahui secara pasti seperti apa dunia
“itu sendiri” (“das Ding an sich”), namun hanya dunia itu seperti tampak
“bagiku”, atau “bagi semua orang”. Namun, menurut Kant, ada dua unsur
yang memberi sumbangan kepada pengetahuan manusia tentang dunia.
Yang pertama adalah
kondisi-kondisi lahirilah ruang dan waktu yang tidak dapat kita ketahui sebelum
kita menangkapnya dengan indera kita. Ruang dan waktu adalah cara pandang
dan bukan atribut dari dunia fisik. Itu materi pengetahuan.
Yang kedua adalah kondisi-kondisi batiniah dalam manusia mengenai
proses-proses yang tunduk kepada hukum kausalitas yang tak terpatahkan. Ini bentuk
pengetahuan.
v Tokohnya
ü Imanuel
kant
v Pemikiran
1)
Apa-apa yang bisa diketahui manusia
hanyalah yang dipersepsi dengan panca indra. Lain daripada itu merupakan
“ilusi”(noumenon) saja.
2)
Semua yang harus dilakukan manusia harus bisa
diangkat menjadi sebuah peraturan umum. Hal ini disebut dengan istilah
“imperatif kategoris”. Contoh: orang sebaiknya jangan mencuri, sebab apabila
hal ini diangkat menjadi peraturan umum, maka apabila semua orang mencuri,
masyarakat tidak akan jalan.
3)
Yang bisa
diharapkan manusia ditentukan oleh akal budinya.
4)
pengetahuan yang mutlak benarnya memang tidak
akan ada bila seluruh pengetahuan datang melalui indra.
v Sejarah
munculnya kritisime
Kritisisme muncul pada awal abad 18,
dimana adanya pertentangan antara rasionalisme dan empirisme, lalu gagasan ini
muncul dari seorang filosuf yang bernama emanuel kant, yaitu pada tahun 1724-
1804 sebagai solusi dari pertentangan tersebut.
5.
Rasionalisme
v Pengertian
Rasionalis adalah doktrin
filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui
pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama.
Rasionalisme mempunyai kemiripan dari
segi ideologi dan tujuan dengan humanisme dan atheisme, dalam hal bahwa
mereka bertujuan untuk menyediakan sebuah wahana bagi diskursus sosial dan
filsafat di luar kepercayaan keagamaan atau takhayul.
v Tokoh-tokoh
rasionalis
v Pemikiran
1) Akal
merupakan satu-satunya jalan menuju pengetahuan.
2) Berpikir
adalah satu-satunya hal yang tidak bisa diragukan.
3) Indera
adalah hal yang menurutnya tidak pasti dan menipu.
v Sejarah
rasionalis
Aliran rasionalis berkembang pada zaman
modern, yaitu zaman setelah berakhirnya abad pertengahan, meskipun tidak
terlalu jelas kapan batas akhirnya abad pertengahan, namun dari segi kemajuan dunia, zaman modern
di mulai pada abad 17.
6. Idealisme
v Pengertian
Aliran idealisme adalah suatu aliran ilmu
filsafat yang mengagungkan jiwa.
Penggagas aliran ini adalah plato murid dari sokrates. Menurutnya, cita
adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak di
antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca
indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia
idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea.
Idea sendiri selalu tetap atau tidak mengalami perubahan serta penggeseran,
yang mengalami gerak tidak dikategorikan idea.
Keberadaan idea tidak tampak dalam wujud lahiriah, tetapi gambaran yang
asli hanya dapat dipotret oleh jiwa murni. Alam dalam pandangan idealisme
adalah gambaran dari dunia idea, sebab posisinya tidak menetap. Sedangkan yang
dimaksud dengan idea adalah hakikat murni dan asli. Keberadaannya sangat
absolut dan kesempurnaannya sangat mutlak, tidak bisa dijangkau oleh material.
Pada kenyataannya, idea digambarkan dengan dunia yang tidak berbentuk demikian
jiwa bertempat di dalam dunia yang tidak bertubuh yang dikatakan dunia idea.
Plato yang memiliki filsafat beraliran idealisme yang realistis
mengemukakan bahwa jalan untuk membentuk masyarakat menjadi stabil adalah
menentukan kedudukan yang pasti bagi setiap orang dan setiap kelas menurut
kapasitas masin-masing dalam masyarakat sebagai keseluruhan. Misalnya, dari
atas ke bawah, dimulai dari raja, filosof, perwira, prajurit sampai kepada
pekerja dan budak. Yang menduduki urutan paling atas adalah mereka yang telah
bertahun-tahun mengalami pendidikan dan latihan serta telah memperlihatkan
sifat superioritasnya dalam melawan berbagai godaan, serta dapat menunjukkan
cara hidup menurut kebenaran tertinggi.
v Tokoh idealisme
v Pemikiran
1)
Aliran
ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea.
2)
realitas yang tampak oleh indera
manusia adalah bayangan dari ide tersebut.
v Sejarah
idealisme
Istilah idealisme yang menunjukkan
suatu pandangan dalam filsafat belum lama dipergunakan orang. Namun demikian,
pemikiran tentang ide telah dikemukakan oleh Plato sekitar 2.400 tahun yang
lalu.
my first posting...
BalasHapus